Selasa, 08 Januari 2008

TIK DAN PENDIDIKAN JARAK JAUH

TIK DAN PENDIDIKAN JARAK JAUH

1.Pendahuluan

Dalam era global seperti sekarang ini, setuju atau tidak, mau atau tidak mau, kita harus berhubungan dengan teknologi khususnya teknologi informasi. Hal ini disebabkan karena teknologi tersebut telah mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu, kita sebaiknya tidak ‘gagap’ teknologi. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa siapa yang terlambat menguasai informasi, maka terlambat pulalah memperoleh kesempatan-kesempatan untuk maju.

Informasi sudah merupakan ‘komoditi’ sebagai layaknya barang ekonomi yang lain. Peran informasi menjadi kian besar dan nyata dalam dunia modern seperti sekarang ini. Hal ini bisa dimengerti karena masyarakat sekarang menuju pada era masyarakat informasi (information age) atau masyarakat ilmu pengetahuan (knowledge society).Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau ada perguruan tinggi yang menawarkan jurusan informasi atau teknologi informasi, maka perguruan tinggi tersebut berkembang menjadi pesat.

Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi sangat pesat baik di negara-negara maju maupun negara yang sedang berkembang seperti di indonesia. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi ini memberikan perubahan secara revolusioner terhadap cara hidup dan aktivitas manusia sehari-hari, tanpa terkecuali dalam dunia pendidikan juga mengalami kemajuan yang sangat pesat terutama dengan adanya pendidikan jarak jauh yang dapat menjakau seluruh lapisan masarakat , dalam rangka pememrataan pendidikan di indonesia.

1.1 Masalah

Dari latar belakang diatas timbul permasalahan sebagai berikut :

  1. Apakah teknologi informasi ?
  2. Apa manfaat E-LEARNING pada pendidikan jarak jauh ?
  3. Apa hakekat pendidikan jarak jauh ?
  4. Bagaimanakah pendidikan jarak jauh ?
2. Pembahasan

2.1 Apakah Teknologo Komunikasi dan Informasi ( TIK )

Teknologi komunikasi dan informasi didefenisikan sebagaipengembanganteknologi dan aplikasi dari komuter dan teknologi berbasis komunikasi untuk memproses, penyajian , mengelola data dan informasi . Temasuk di dalamnya pembuatan hardwere komputer dan komponen komputer, pengembangan sofwere komputer dan berbagai jasa yang berhubungan dengan komputer bersama-sama dengan perlengkapan komunikasi. Jadi pada intinya istilah teknologi informasi adalah teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Pengolaan data dengan komputer tersebut juga dikenal dengan istilah Pengolaan data Elektronik ( Electronic Data Processing – EDP ) yang didefenisikan sebagai proses manipulasi data ke dalam bentuk yang lebih berguna berupa informasi dengan menggunakan komputer . Data merupakan objek yang belum dan akan dilakukan pengolahan yang sifatnya masih mentah. Sedangkan Informasi adalah datayang telah terolah dan sifatnya menjadi data lain yang bermanfaat, yang disebut informasi.

Teknologi komunikasi dan informasi sebagai suatu produk dan proses telah berkembang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi segenap kehidupan kita dalam berbagai bentuk aplikasinya. Alvin Toffler ( 1980 ) menggambarkanperkembangan itu sebagai revolusi yang berlansung dala tiga gelombang yaitu :Gelombang pertama timbul dalam bentuk teknologi pertanian Gelombang kedua ditandai dengan adanya teknologi industri gelombang ketiga merupakan revolusi teknologi elektronik dan informatik. Teknologi terakhir ini mendorong tumbuhnya “ telecommunity “. Toffler juga menyatakan bahwa keputusan pemerintah indonesia untuk mengembangkan sistem komunikasi satelit domestik merupakan lambang dimulainya transformasi ( miarso 1997: 302 ).

Pengertian teknologi, termasuk teknologi komunikasi dan informasi, hendaknya tidak dipandang hanya sebagai fasilitas atau perangkat keras. Semua teknologi pada hakikatnya adalah proses untuk mendapatkan nilai tambah. Proses itu memang menghasilkan produk yang bermanfaat. Sedangkan pemanfaatan produk tidak terlepas dari unsur budaya lain atau sistem yang telah ada. Jacques Ellul (1976), seorang sosiolog Perancis, mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Gary J. Anglin (1991) mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi manusia.

Teknologi yang tepat guna adalah teknologi yang sesuai dengan budaya masyarakat yang bersangkutan. Bagi masyarakat yang masih belum terjamah dengan teknologi komunikasi dan informasi berbasis elektronik, maka teknologi cetak mungkin merupakan pilihan yang tepat. Kondisi masyarakat Indonesia yang beragam, memerlukan berbagai macam teknologi untuk keperluan penyediaan jasa pendidikan.

Teknologi komunikasi sebagai suatu proses meliputi hal-hal sebagai berikut :

1) Proses itu harus rasional dan efisien .

2) Harus menyistem, karena dalam pengertian sistem segala sesuatu akan mempunyai dampak dan dipengaruhi oleh hal lain dalam lingkungannya.

3) Harus bersistem, yaitu mempertimbangkan segala variabel yang mungkin berpengaruh dalam menentukan prosedur tindakan agar proses itu efektif, efisien dan serasi.

4) Melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan.

5) Mengarah pada pemecahan masalah bersama.

6) Memadukan berbagai prinsip, konsep, dan gagasan.

7) Mempertimbangkan kondisi lingkungan (lokal,nasional,maupun internasional) untuk mencapai tujuan .

Teknologi ini telah berkembang dengan pesat dengan dikembangkannya satelit

komunikasi dan serat kaca (fyber optics) yang mampu mentransmisikan pulsa dengan

kecepatan cahaya.

Integrasi antara teknologi komunikasidan informasi tersebut merupakan pemicu utama lahirnya konsep globalisasi. Jaringan informasi digital yang bersifat global ini dikenal sebagai jaringan internet. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh United Nations Commision on Scienceand Technology for Development ( UNCSTD ) telah cukup bukti bahwa penggunaan teknologi komunikasi dan informasi ( TIK ) secara positif mempengaruhi pembangunan di semua sektor.

2.2 Apa itu E – Learning

E-Lerning terdiri dari dua bagian yaitu : “ E “ yang merupakan singkatan dari “ elektronic “ dan “ Learning “ yang berarti pembelajarandengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronik, khusunya perangkat komputer. Karena itu e-learning sering disebut pula dengan online course . Dengan kata lain e-learnin atau pembelajaran melalui online adalah pembeljaran yang pelaksanannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, vidio tape, transmisi satelit atau komputer. Online curse adalah bagaimana cara memanfaatkan ICT untuk pendidikan jarak jauh agar mereka yang menginginkan pendidikan bisa lebih banyak yang di jangkau.

Dalam perkembangannya, komputer dipakai sebagai alat bantu pembelajaran, karena itu dikenal dengan istilah computer based learning ( CBL ) atau coputer asissted learning ( CAL ) . Teknologi pembelajaran terus berkembang dan bisa dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: Technology based learnig dan technology based web learning.

Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information technologies ( radio, audio, tape, voice mail, telopene ) dan Video information technologies ( misalnya video tape, video text, video messaging ). Sedangkan technology based web learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies ( misalnya : bulletin board, internet, e-mail, tele-collaboration ).

Karakteristik e-learning ini antara lain sebagai berikut :

1) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana guru dan siswa, sisiwa dan sesama siswa atau guru dengan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.

2) Memanfaatkan keunggulan komputer ( Digital mediadan computer networks).

3) Menggunakan bahanajar bersipat mamdiri ( Self Learning matterials ) disimpan di komputer sehingga dapat di akses oleh gurudan sisiwa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.

4) Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

Pemanfaatan e-learning tidak terlepas dari jasa internet . Karena teknik pembeljaran yang tersedia di internet begitu lengkap, maka hal ini akan mempengaruhi terhadap tugas guru dalam peroses pembelajaran.

Dari berbagai pengalaman dan juga berbagai informasi yang tersedia di literatur memberikan petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, akhusunya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh ( Elangoan, 1999, Soekartawi,2002; Mulvihil,1997 ), antara lain dapat disebutkan sebagai berikut :

1) Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secra mudah melalui fasalitas internet secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa di batasi oleh jarak, tempat dan waktu.

2) Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehungga keduanya bisa salinh menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.

3) Siswa dapat belajar atau mereview bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.

4) Bila sisiwa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet.

5) Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

6) Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.

7) Relatif lebih efisien misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri dan, sebagainya.

Walaupun demikian pemanfaatan Internet untuk pembelajaran atau e-Learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik ( Bullen, 2001. Beam, 1997), (dalam Salma dan Siregar Eveline, 2007) antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:

1) Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.

2) Kecendrungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

3) Proses belajar dan mengajarnya cendrung ke arah pelatihan dari pada pendidikan.

4) Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.

5) Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cendrung gagal.

6) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telpon ataupun komputer).

7) Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki ketermpilan soal-soal di internet.

8) Kurangnya pernguasaan bahas komputer.

Pemanfaatan E- Learning dan aplikasinya untuk pembelajaran, khusunya pembelajaran terbuka dan jarak jauh. Keunggulan dan kelemahan telah diulas serta prospeknya untuk masa depan pendidikan di Indonesia juga telah dibahas. Oleh karena itu satu hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memanfaatkan memanfaatkan internet untuk pembelajaran , yaitu melakukan analisis kelayakan untuk menjawab apakah memang memerlukan e-learning ( Mozaik teknologi Pendidikan, 2007 : 213 ).

2.3 Hakekat Pendidikan jarak jauh

Pendidikan jarak jauh secara tersurat sudah termaktub di dalam undang-undang republik Indonesia Nomor 20 Tahun2003 tentang “ Sistem Pendidika Nasional “. Rumusan tentang pendidikan jarak jauh terlihat dalam BAB VI Jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Pada bagian ke sepuluh pendidikan jarak jauh pasal 31 berbunyi:

1) Pendidikan jarak jauh diselenggarakan pada semua jalur ,jenjang dan jenis kependidikan.

2) Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler.

3) Pendidikan jarak jauh di selenggarakan dalam berbagai bentuk, mudus dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sisitem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan atandard nasional pendidikan.

4) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan jarak jauh sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) di atur lebij lanjut dengan peraturan pemerintah .

Ini menunjukkan kepada kita bahwa pendidikan pendidikan jarak jauh

merupakan program pemerintah yang perlu terus didukung. Pemerintah merasakan

bahwa kondisi pendidikan negara kita perlu terus dibenahi, dan tentunya diperlukan strategi yang tepat, terencana dan simultan. Selama ini belum tersentuh secara optimal, karena banyak hal yang juga perlu dipertimbangkan dan dilakukan pemerintah didalam kerangka peningkatan kualitas sektor pendidikan.

Pendidikan jarak jauh dalam kondisi awal sudah dijalankan pemerintah dengan berbagai upaya, baik melalui Belajar Jarak Jauh yang dikembangkan oleh Universitas Terbuka, maupun Pendidikan Jarak Jauh yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Departemen Pendidikan Nasional, melalui program pembelajaran multimedia, dengan program SLTP dan SMA Terbuka, Pendidikan dan Latihan Siaran Radio Pendidikan.

Berkenaan dengan itu, yang pasti sasaran dari pendidikan jarak jauh tidak lain adalah memberikan kesempatan kepada anak-anak bangsa yang belum tersentuh mengecap pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, bahkan tidak terkecuali anak didik yang sempat putus sekolah, baik untuk pendidikan dasar, dan menengah. Demikian pula bagi para guru yang memiliki sertifikasi lulus SPG/SGO/KPG yang karena kondisi tempat bertugas di daerah terpencil, pedalaman, di pegunungan, dan banyak pula yang dipisahkan antar pulau, maka peluang untuk mendapatkan pendidikan melalui program pendidikan jarak jauh mutlak terbuka lebar. Perlu dicatat bahwa pemerintah telah melakukan dengan berbagai terobosan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia. Upaya keras yang dilakukan adalah berkaitan dengan lokalisasi daerah terpencil, pedalaman yang terbatas oleh berbagai hal, seperti ;transportasi, komunikasi dan informasi. Hal ini sesegera mungkin untuk diantisipasi, sehingga jurang ketertinggalan dengan masyarakat perkotaan tidak terlalu dalam, dan segera untuk diantisipasi.

Semangat otonomi daerah memberikan angin segar terhadap pelaksanaan program pendidikan jarak jauh.Apalagi bila kita telusuri, masih banyak para guru yang mempunyai keinginan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, akan tetapi karena keterbatasan dana, ditambah lagi ketidakmungkinnya untuk meninggalkan sekolah, maka cita-cita untuk melanjutkan belum tercapai.

Akan tetapi dengan melalui program pendidikan jarak jauh melalui pola pembelajaran multi media yang digalakan oleh Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi (PUSTEKKOM) Pendidikan Nasional, merupakan angin segar bagi para guru-guru yang berpendidikan SPG/SGO untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Diploma Dua melalui program PGSD. Demikian pula bagi para guru-guru yang baru direkrut melalui progra guru bantu yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat maupun guru kontrak yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah, pada umumnya banyak lulusan SMU/SMK/MA tentunya dari segi kualitas perlu ditingkatkan, apalagi yang menyangkut kemampuan didaktik, metodik dan paedogogik masih perlu banyak belajar, karena selama menjalani pendidikan di sekolah menengah tidak pernah mendapatkan materi tersebut.Mereka-mereka ini perlu diberi kesempatan untuk mengikuti program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) selama dua tahun.

Salah satu ciri utam pendidika jarak jauh adalah terpisahnya secara fisik antara guru dan sisiwa sehingga diperlukan alat bantu pembeljaran melalui teknologi informasi. Pada hakekatnya pendidikan jarak jauh mengandung konsep dasar yang sama, yaitu pendidika yang berlansung sepanjang hayat yang beroryentasikan pada kepentingan, kondisi, dan karakteristik peserta didik/warga belajar dan dengan berbagai pola belajar dengan menggunakan aneka sumber belajar. Pendidika terbuka merupakan istilah umum ( generik ), sedangkan pendidikan jarak jauh bersifat lebih spesipik . semua pendidika jarak jauh merupakan pendidika terbuka, sedangkan tidak semua pendidikan terbuka berupa pndidikan jarak jauh.

Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan terbuka dengan program belajar yang terstruktur relatif ketat dan pola pembelajaran yang berlansung tanpa tatap muka atau keterpisahan antara pendidik dengan peserta didik/wargaa belajar.

2.3.1 Pendidikan Sepanjang hayat

Pendidikan sepanjang hayat merupakan salah satu bentuk hak asasi manusia, yaitu bahwa setiap manusia mulai dari kandungan hingga liang lahat berhak untuk memperoleh apa yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Pendidikan yang bersifat terbuka secara konseptual memberikan kesempatan kepada siapa saja , pada usia berapa saja, untuk memperoleh pendidikan apa saja, dari apa dan siapa saja. Penserta didik dapat memperoleh pendidikan di rumah ( home based education ) dibawah bimbingan dan binaan orang tua, atau pada lemaga pendidikan non formal seperti kelompok bermain, atau pada lembaga pendidikan formal termasuk sekolah.

2.3.2 Pemberdayaan Peserta Didik/Warga belajar

Sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh berusaha memberdayakan peserta didik/warga belajar dengan beroryentasi kepada kepentingan, kondisi dan karakteristik mereka, diselenggarakan dengan berbagai pola pilihan kegiatan belajar-pembelajaran, serta dengan digunakannya berbagai sumber belajar.

Kondisi dan karakteristik peserta didik/warga belajar adalah keadaan pribadi dan lingkungan yang menunjukkan kemampuan,hambatan dan peluang yang berbeda-beda. Kondisi yang berbeda ini tidak semestinya dijadikan alasan untuk memberikan kesempatan belajar. Pendidikan harus memungkinkan berkembangnya potensi pesrta didik /warga belajar dengan optimal sesuai dengan kondisi mereka masing-masing .

2.3.3 Prinsip Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh

Pendidikan terbuka dan Jarak jauh diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip kebebasan, kemandirian, keluwesan, kesesuaian, mobilitas dan efisiensi. Pendidikan terbuka dan jarak jauh dirancang sebagai sistem pendidikan yang bebas untuk diikuti oleh siapa saja sehingga peserta didik menjadi ssangat heterogen baik dalam kondisi , karakteristiknya yang meliputi motivasi, kecerdasan, latar belakang pendidikan , kesempatan maupun waktu yang disediakan untuk belajar. Oleh karena itu isi program pendidikan serta cara penyajian program tersebut serta proses pembelajaran dirancang secara khusus, yaitu ikatan yang longgar pada materi, tempat, jarak dan waktu, usia, jender dan persyaratan non akademiklain. Hal ini merupakan ciri pendidikan yang demokratis.

Prinsip kemandirian dalamsisitem pendidikan terbuka dan jarak jauh diwujudkan dengan adanya kurikulum atau program pendidikan yang memungkinkan untuk dapat dipelajari secara mandiri ( independent learning ), belajar perorangan ataupun dalam kelompok sebaya, dengan sedikit mungkin bantuan dari guru atau tenaga kependidikan lain. Dalam situasi tertentu terutama dalam sistem pendidikan jarak jauh, bahan belajar dapat disediakan berupa paket-paket pembelajaran dan didukung dengan program bimbingan atau tutorial dan ujian yang dirancang dengan pendekatan belajar tuntas ( mastery learning ).

Prinsip keluwesan diwujudkan dengan dimungkinkannya peserta didik/warga belajar untuk memulai, mengakses sumber belajar, mengatur jadwal dan keiatan belajar, mengikuti ujan atau penilaian kemajuanbelajar, dan mengakhiri pendidikannya di luar ketentuan batasan waktu dan tahun ajaran. Termasuk dalam prinsip keluwesan ini adalah kemungkinan peserta didik/warga belajar untuk brpidah jalur dari pendidikan formal ke jalur non formal atau sebaliknya.

Perinsip kesesuaian diwujudkan dengan adanya program belajar yang terkait lansung dengan kebutuhan pribadi maupun tuntutan lapangan kerja atau kemajuan masyarakat. Program belajar tersebut bobotnya harus setara dengan jenjang kompetensi yang diperlukan. Kesusuaian ini berarti pula sesuai dengan keinginan, minat, kemampuan dan pengalaman peserta didik/warga belajaryang telah ada aebelumnya. Prinsip kesususian ini harus pula menghargai pengalaman yang telah diperoleh dengan diterapkannya penilaian berbaisis pengalaman ( assesment of prior learning )’

Prinsip mobilitas diwujudkan dengan adanya kesempatan untuk berpindah lokasi, jenis, jalur dan jenjang pendidikan yang setara atau melanjutkan kejenjang yang lebih tinggisetelah memenuhi prsyaratan kopetensi yang diperlukan.

Prinsip efisiensi diwujudkan dengan pendayagunaan berbagai macam sumber daya dan teknologi yang tersedia dengan seoptimal mungkin. Sumber daya yang dimaksudkan melipti sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya buatan. Dalam proses pembelajaran dengan sisitem terbuka dan jarak jauh, sumber daya manusia yang tersedia dapat terdiri dari para nara smber yang mempunyai kemampuan tetentu .

2.3.4 Pemberdayaan Lembaga Pendidikan

Sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh dirancang untuk melayani peserta didik/warga belajar dalam jumlah yang besar dengan latar belakang pendidikan, usia, dan motivasi yang beragam. Bertempat tinggal dalam wilayah yang tersebar luas dan mempunyai waktu yang terbatas untuk melakukan komunikasi tata muka. Untuk mengatasi batasan jarak, tempat, waktu untuk melaksanakan proses pembelajaran , sisitem pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang secara khusus diberdayakan untuk kepeluan itu.

2.4 Perkembangan Pendidikan Terbuka dan Jarak jauh di Indonesia

Sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh sebenarnya buka marupakan sesuatu yang baru bagi indonesia. Hal yang baru adalah perhatian yang semakin besar terhadap sisem pendidikan itu sebagai suatu alternatif potensial dalam pembangunan pendidikan di era globalisasi yang dipicu oleh perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Pendidikan terbuka merupakan istilah genetik yang meliputi sejumlah besar program pendidikan dan pembelajaran atau pemberdayaan peserta didik/warga belajar dengan pendekatan yang lain dibandingkan dengan sistem pendidikan tradisional.

Sistem pendidikan terbuka memungkinkan prolehan pendidikan yang sesuai dengan hakikat manusia, yaitu meliputi minat, kebutuhan dan kemampuan masing-masing. Sistem ini merupakan suatu unsur penting dalam masyarakat madani atau masyarakat warga ( civil society ).

2.4.1 Landasan perkembangan

Pendidikan terbuka dan jarak jauh merupakan suatu sistem yang sengaja dan sadar dirancang untuk berbagai keperluan yang belum terpenuhin oleh pendidikan reguler. Landasan ontologis sistem ini adalah serangkaian postulat sebagai berikut : Pada dasarnya manusia diahirkan dalam keadaa berbeda, mempunyai kemampuanuntuk menembangkan diri secara berbeda-beda, mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri secara berbeda-beda pula, mampu, berkembang sesuai dengan potensi genetika dan lingkungannya, serta mempunyai keluwesan untuk mengubah dan membentuk kepribadiannya. Dengan serangkaian postulat tersebut , dapat disimpulkan bahwa suatu hakikat pendidikan terbuka adalah memberikan kemungkinan pendidikan yang sesuai dengan perbedaan kemampuan dan kondisi manusia yang bersangkutan.

Landasan epistimologis pendidika terbuka atau jawaban tentang bagaimana sistem pendidikan ini dapat diselenggarakan dengan memberdayakan lembaga masyarakat, termasuk keluarga , untuk mengembangkan, memilih dan memperoleh pendidikan yang sesuai kondisi dan kebutuhan mereka dengan mendayagunakan sumber yang tersedia secara optimal.

Perkembangan aksiologis atau asas manfaat pendidikan terbuka dan jarak jauh pertama-tama ditujukan kepada peserta didik/warga belajar, yaitu agar mereka dapatdi mungkinkan mengikuti pendidikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka. Peserta pendidikan terbuka dan atau jarak jauh dapat memilih program pendidikan yang diminatinya dan yang memberinya kesempatan untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya seoptimal mungkin. Dalam berbagai bentuk pendidikan terbuka atau jarak jauh, peserta didik dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari demi untuk kelangsungan misi kehidupan atau kelembagaan.

Bagi lembaga penyelenggara maupun masyarakat, pendidikan terbuka dan jarak jauh juga membawa manfaat, misalanya :

1) Dapat dipercepatnya usaha memenuhi kebutuhan masyarakat dan pasaran kerja.

2) Dapat menarik minat calon peserta yang banyak.

3) Tidak terganggunya kegiatan kehidupan sehari-hari karena pola dan jadwal

4) pembelajaran yang luwes.

5) Harapan akan meningkatkan kerja sama dan dukungan pengguna lulusan atau keluaran.

2.4.2 Awal Perkembangan Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh

Dalam Periode PELITA I digariskan kebijakan dalam GBHN untuk digunakannya siaran radio dan televisi untuk meningkatkan dan memeratakan mutu pendidikan. Kebijakan ini dilaksanakan secara bertahap dengan diadakan sejumlah pengkajian dan penelitian, persiapan tenaga yang mampu dan kompete, serta uji coba pelaksanaan.Menjelang akhir PELITA I pemerintah menetapkan suatu kebijakan yang berani, yaitu dengan membangun sistem komunikasi dengan satelit domestik. Sistem ini kemudian dikenal dengan SKSD Palapa (Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa). Berdasarkan hasil pengkajian dan uji coba diputuskan kemudian perlunya dilakukan serangkaian kegiatan secara simultan, yaitu :

1) Penataran dan pengembangan pendidikan guru melalui sistem pembelajaran jarak jauh.

2) Pengembangan program pendidikan luar sekolah melalui media massa dalam rangka pendidikan sepanjang hayat.

3) Mengembangkan tenaga terampil dan profesional dalam bidang teknologi pendidikan.

4) Mengembangkan program teknologi komunikasi di perguruan tinggi, dan ; Mengembangkan proyek percontohan penyajian pendidikan dengan penggunaan media massa.

2.4.5 Profil Perkembangan

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi mulai dipicu sejak

dioperasikannya SKSD Palapa pada tahun 1976. Misi yang diemban oleh SKSD Palapa sesuai dengan amanat Presiden RI dalam Sidang Tahun MPR-RI tanggal 16 Agustus 1976 adalah untuk :

1) Pemerataan kesempatan pendidikan dengan menjangkau tempat-tempat yang terpencil.

2) Pemberian penerangan kepada masyarakat.

3) Untuk komunikasi data dan keperluan bisnis

4) Untuk keperluan hiburan

5) Untuk keperluan pertahanan dan keamanan. (Miarso,1976)

Namun hingga sekarang misi pertama tersebut belum pernah terlaksana karena berbagai kendala.

Sistem komunikasi domestik tersebut dipacu lebih lanjut dengan diresmikannya program ‘Nusantara 21’ (N-21) oleh Presiden RI tanggal 27 Desember 1996.Konsep N-21 merupakan jaringan komunikasi terpadu dengan menggunakan kerangka pendekatan.

a) Memanfaatkan semua teknologi yang dapat mendukung pembangunan di

sektor,dan

b) Membentuk suatu jaringan maya informasi atau adimarga informasi

( information super – highway) yang menghubungkan seluruh pelosok tanah air. Pada tingkat akses masyarakat, sistem Nusantara 21 dikembangkan dengan pendekatan “pusat akses masyarakat” (community access centers) yang meliputi gelombang lebar untuk telepon ( broadband pay phone), gelombang lebar pusat bisnis (broadband business centers ), jaringan perpustakaan elektronik, dan kios masyrakat multimedia.

Penggunaan teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika) untuk kepentingan pendidikan telah dilakukan oleh berbagai lembaga pendidikan. Dalam lingkup persekolahan telah didirikan Yayasan Sekolah 2000 pada tahun 1999 dengan misi untuk memperkenalkan internet kepada para siswa dan guru di seluruh Indonesia. Pemrakarsa situs tersebut adalah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Asosiasi ini percaya bahwa internet dapat menjadi alat yang ampuh dalam mengejar ketinggalankita pada sektor pendidikan.

2.4.4 Visi, Misi, Dan Tujuan Pendidikan Jarak Jauh

Dalam konteks sistem pendidikan nasional, Visi pendidikan terbuka dan jarak jauh adalah terwujudnya pranata sosial yang memungkinkan peserta didik/warga belajar untuk memperoleh pendidikan pada semua jenis, jalur, dan jenjang secara mandiri dengan menggunakan berbagai sumber belajar, baik yang sengaja dikembangkan maupun yang tersedia untuk dimanfaatkan, dengan program pembelajaran yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan, dan karakteristiknya. Visi tersebut merupakan pandangan normatif tentang hakikat dan makna pendidikan terbuka jarak jauh dalam sistem pendidikan nasional di masa depan.

Misi pendidikan terbuka dan jarak jauh mencakup upaya yang akan ditempuh untuk mewujudkan visi pendidikan terbuka dan jarak jauh sebagai sistem pendidikan sepanjang hayat, berbasis kebebasan, kemandirian, keluwesan, keterkinian, kesesuaian, mobilitas, dan efisiensi. Misi tersebut menjadi dasar bagi pengambil keputusan dalam bidang pendidikan dalam menyediakan berbagai fasilitas pendidikan terbuka dan jarak jauh di Indonesia.

Misi yang ingin diemban melalui setiap lembaga pendidikan terbuka dan jarak jauh adalah

(i) Menyediakan berbagai pola, modus dan cakupan program pendidikan terbuka dan

atau jarak jauh untuk melayani kebutuhan masyarakat.

(ii) Mengembangkan dan mendorong terjadinya inovasi berbagai proses belajar-

pembelajaran dengan aneka sumbar belajar.

(iii) Mengembangkan mekanisme manajemen dan pengendalian mutu pendidikan yang

diselenggarakan pada tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi, serta pada

pendidikan jalur luar sekolah.

Tujuan pendidikan terbuka dan jarak jauh adalah untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui penyelenggaran pendidikan dengan sistem belajar terbuka dan atau jarak jauh pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Dengan sistem pendidikan terbuka dan atau jarak jauh diharapkan dapat mengatasi masalah kesenjangan pemerataan kesempatan, peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi dalam manajemen pendidikan yang disebabkan oleh berbagai faktor hambatan seperti kondisi, jarak, tempat, dan waktu.

2.4.3 Pola, Modus, dan Cakupan

Pendidikan terbuka dan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan dalam pola, modus, dan cakupan yang beragam sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Hal ini berarti penyelenggaran pendidikan terbuka dan jarak jauh harus sesuai dengan karakteristik peserta didik, tujuan pendidikan dan proses pembelajaran yang menjadi ciri dari setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Pada jalur sekolah sasaran utama adalah peserta didik usai sekolah, sedangkan pada jalur luar sekolah diutamakan untuk peserta didik yang tidak mempunyai kesempatan untuk mengikuti pendidikan jalur sekolah.

Pendidikan terbuka dan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai pola pembelajaran yang pada dasarnya mengandalkan tersedianya aneka sumber. Pola pembelajaran ini mencakup penyelenggaran program pendidikan melalui korespondensi, bahan cetak, radio, audio/video, TV, berbantuan komputer (Computer Assisted Instruction [CAI] ), dan atau multimedia melalui jaringan komputer. Dilihat dari modus penyelenggarannya, pendidikan terbuka dan jarak jauh dapat dibedakan dalam pola modus tunggal (single mode),modus ganda (dual mode), modus jaringan (network mode), dan modus beragam (multimode).

Penyelenggaran pendidikan terbuka dan jarak jauh secara modus tunggal adalah jika pelayanan pendidikan kepada peserta didik/warga belajar dilaksanakan sepenuhnya melalui satu cara saja. Struktur organisasi, manajemen operasi, pengembangan bahan belajar, proses pembelajaran, dan penilaian hasil belajar pada lembaga pendidikan terbuka dan jarak jauh dirancang secara khusus untuk melayani peserta didik di tempat tinggalnya. Demikian pula halnya dengan pendayagunaan tenaga kependidikan dan narasumber perlu diawali dengan pelatihan atau pendidikan khusus tentang sistem opersional pendidikan terbuka dan jarak jauh, disamping perlu adanya tenaga profesional teknologi pembelajaran.

2.4.5 Sistem Operasional Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh

Dalam sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh terdapat empat komponen sistem opraioanal yang berbeda baik dalam penyelenggaran maupun pungsinya dibandingkan dengan sistem pendidikan tatap muka yaitu pengelolaan peserta didik /warga belajar, sumber belajar, dukungan pelayanan ( support services), penilaian hasil dan dampak pendidikan.

Komponen kedua keragaman kondisi dan kebutuhan peserta didik / warga belajar dalamsisitem pendidikan terbuka dan jarak jauh , tentunya diperlukan berbagai macam dan bentuk sumber belajar. Pengembangan sumber belajar oleh karena itu harus dilakukan dengan mengetahui karakteristik umum peserta didik/warga belajar (common denominator ), dengan melakukan analisis mengenaai sumber apa yang diperlukan dan yang yang telah tersedia serta dengan mempertimbangkan skala ekonomis.

Komponen ketiga adalah dukungan pelayanan belajar. Dukungan ini dapat berarti adanya orang atau organisasi yang dapat membantu peserta didik untuk memperoleh kemudahan dalam melaksanakan kegiatan belajar serta kegiatan akademik lain. Dalam sistem pendidikan terbuka yang sesungguhnya atau yang bersifat radikal, dukungan layanan ini minimal sekali, karena peserta didik/warga belajar sendiri yang berindak aktif untuk memperoleh kemudahan belajar. Dalam sistem pendidikan jarak jauh dengan kendali yang memusat, dukungan layanan ini berfungsi sebagai agen untuk menjembatani hubungan antara pendidikdan peserta didik/warga belajar.

Komponen ke empat adalah penlaian hasil dan dampak belajar dalam sistem pendidikan taradisional sering kali dinyatakan dengan angka angka dalam raport atau ijazah. Dalam sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh, seharusnya juga dihargai pengalaman peserta didik /warga belajar yang telah dialaminya. Penilaian atas pengalaman ini didasarkan pada teori belajar konstruktivis yang menyatakan bahwa seseorang ( umumnya orang dewasa) mampu menciptakan pengetahuan sendiri berdasarkan pengalaman ( Assessment of Prior learning) sudah seharusnya dikembangkan dan digunakan dalam sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh.

2.4.5 Manajemen Mutu dan Akreditasi

Penyelenggaran pendidikan pendidikan jarak jauh menuntut sistem manejemen mutu dan akreditasi secara khusus. Manajemen mutu diarahkan pada pengendalian mutu tamatan agar memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional (Quality control) , sedangkangkan akreditasi diarahkan pada penjaminan mutu pelayanan pendidikan ( Quality assurance ). Manajemen mutu mencakup penentuan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan sruktur program kurikulum.

Kompetensis lulusan memuat standar kemampuan akademik, keterampilan hidup, kecakapan moral dan karakter, kebiasaan hidup sehat, semangat kerja sama, apresiasi seni dan budaya, serta tanggung jawabterhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya yang harus dikuasai oleh peserta didik setelah meneyelesaikan program pendidikannya.

Kompetensi bahan kajian memuat satndar kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik melalui serangkaian program belajar, pembelajaran yang ditentukan sebagai persyaratan penguasaan kompetensi tertentu, melalui program belajar –pembelajaran pada satu satuan pendidikan sesuai jenis, jalur dan jenjangnya.

2.4.6 Penyelengaraan Pendidikan Terbuka & Jarak Jauh

Sebagai komponen dari sistem pendidikan nasional, pendidikan terbuka dan jarak jauh nasional dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang dan jenis. Dengan memperhatikan keberadaan pendidikan terbuka dan jarak jauh yang telah bertumbuh-kembang di masyarakat sesuai jalur, jenjang dan jenisnya, Penyelengaraannya perlu mendapatkan pengaturan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pendidikan luar sekolah, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, dan pendidikan berkelanjuatan.

3. Kesimpulan

  1. Pendidikan terbuka dan jarak jauh bertujuan untuk memeberikan kesmpatan pendidikan kepada warga masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikansecara konvensional ( tatap muka ).
  2. Pada hakekatnya pendidikan terbuka dan pendidikan jarak jauh mengandung konsep dasar yang sama yaitu pendidikan yang berlansung sepanjang hayatyang beroryentasikan pada kepentingan , kondisi dan kaakteristik peserta didik/warga belajar.
  3. Pendidikan terbuka dan jarak jauh diselenggarakan berdasarkan prinsip-prinsip kebebasan, kemandirian, keluwesan, keterkinian, kesesuaian, mobilitas dan efisiensi.
  4. Pendidikan terbuka dan jarak jauh salah satu bentuk dari pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi.

5. Daftar Fustaka

Supriyanto, Aji (2005), Pengantar Teknologi Informasi

Penerbit : Salemba Infotek Jakarta.

Miarso, Yusufhadi (2007), Menyemai Benih Teknologi Pendidikan,

Penerbit : Kencana Jakarta.

Prawiradilaga, Dewi Salma, dkk (2007), Mozaik Teknologi Pendidikan.

Penerbit : Kencana & UNJ Jakarta.

---------- (1996), FKIP Pedoman Penulisan Skripsi UNSRI Palembang.

-----------(2007) Program Kerja Depdiknas, Jakarta

Suharsaputra, Unhar, (2007) Pemeratan Pendidikan

. (http://tappkipmkng.wordpress.com/2007)

Ali, Irwan ( 2006 ) Pendidikan Dan Harapan Negara

(file://E:\0206irwan.htm)

Isjoni, (2003) Pendidikan Jarak Jauh

File://E:\Artikel-Artekl Pendidikan Network Indonesia ( universitas & Sekolah)

INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMB ELAJARAN



INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

1. PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Dewasa ini berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi sangat pesat baik di negara-negara maju maupun negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia. Salah satu teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat diabad ini adalah internet. Kehadiran internet telah memberikan perubahan secara revolusioner terhadap cara hidup dan aktivitas manusia sehari-hari. Internet hadir sebagai media yang mengintegrasikan segala media komunikasi dan informasi konvensional yang telah ada. Melalui internet, setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh berbagai informasi yang mereka butuhkan dalam segala kebutuhan sehari-harinya.

Meskipun internet termasuk hal yang belum begitu lama di Indonesia, akan tetapi penggunaan dan pengembangan internet di Indonesia meningkat begitu pesat.dan cepat. Internet menjadi suatu trend yang berkembang begitu cepat. Dalam pertukaran data dan informasi yang ada sekaligus mempunyai pengaruh yang besar dalam sendi-sendi kehidupan manusia. Pengaplikasian dan pengembangan internet di dunia telah meliputi sector-sektor penting, misalnya sector ekonomi, politik, kebudayaan, begitu pula di Indonesia. Dibidang ekonomi dikembangkan system e-commerce, internet banking dan lain-lain. Disektor politik dikembangkan suatu system penyedia informasi secara transparan di web untuk menciptakan Good Governance. Di sektor kebudayaan, dikembangkan media informasi kebudayaan berbasis internet. Dari sini dapat diketahui bahwa penggunaan dan pemanfaatan internet telah meningkat pesat dan menjadi suatu faktor pokok demi menciptakan kemudahan dan kesempurnaan dalam segala hal kehidupan manusia.

Akan tetapi, kita hanya tahu pemanfaatan dan pengembangan internet sebagai penunjang di sektor ekonomi, politik dan kebudayaan saja. Bagaimana dengan bidang pendidikan khususnya bagi pendidikan di Indonesia? Padahal pendidikan juga menaruh peran penting bagi majunya Negara. Apakah tidak ada pengembangan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pendidikan? Sebenarnya, pengembangan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pendidikan itu sudah ada yakni di negara lain atau di luar negeri. Pengembangan internet untuk pendidikan di sana telah mencapai tingkat advance, dimana pengaplikasian internet telah mencakup semua aspek dasar dan aspek pelengkap dalam bidang pendidikan. Internet menjadi semacam pendukung dan tolak ukur kemajuan teknologi pendidikan yang mereka kembangkan. Berbagai bukti menunjukkan bahwa Negara yang mampu mengaplikasikan dan mengembangkan internet semaksimal mungkin bagi dunia pendidikan, maka kualitas pendidikan di negara tersebut akan meningkat sejalan dengan semakin majunya pandangan dan pengaplikasian terhadap internet tersebut.

Masalah utama yang dihadapi oleh pendidikan di seluruh dunia adalah akses sumber informasi yang sangat sulit. Perpustakaan konvensional yang merupakan sumber informasi sangat sulit dijangkau karena jumlahnya sangat terbatas dan dengan terbatasnya ketersediaan buku. Buku-buku dan jurnal harus dibeli dengan harga mahal sehingga ilmu (dalam hal ini sumber informasi) menjadi sangat sulit ditemukan dan terkesan mahal. Keberadaan internet mampu mengubah semua itu, karena kita dapat mengakses sumber informasi dengan begitu mudah dan tidak terbatas jumlahnya. Tetapi patut disayangkan karena di negara kita Indonesia, internet masih sangat mahal.

Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi konvensional (perpustakaan) lebih berat dibanding dengan tempat lain. Adanya Internet seharusnya menjadi salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini.

Internet dapat digunakan dalam proses belajar mengajar terutama dalam perkuliahan. Dengan kecanggihan internet memungkinkan seorang dosen atau guru tidak harus datang ke kelas untuk menyampaikan materi tetapi cukup dilakukan melalui internet misalnya dengan menggunakan teleconference. Internet bisa saja mengabaikan jarak, sehingga ketika kita butuh informasi dari seorang pakar di luar negeri dengan segera kita dapatkan.

Pada akhirnya, pemanfaatan dan pengembangan internet menjadi suatu penunjang yang sangat penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Dengan pengaplikasian sebagaimana dijelaskan diatas, maka kualitas pendidikan kita yang tertinggal jauh dengan negara lain mempunyai peluang yang besar untuk bisa setara atau melebihi negara yang telah maju.

Penggunaan internet dalam dunia pendidikan masih sangat jauh dari harapan. Perlu perhatian dari beberapa pihak terutama pemerintah dan tenaga kependidikan untuk membenahi diri dalam rangka penguasaan produk teknologi dalam upaya mencerdaskan anak bangsa.

Perhatian pemerintah sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini. Tetapi hal ini bisa saja berbenturan dengan penerapan otonomi daerah karena daerah sendiri yang memiliki otoritas untuk pengembangan daerahnya walau pun tidak serta merta pemerintah pusat lepas tangan.

Beberapa daerah telah menerapkan penggunaan internet di sekolah dan pengelolaan administrasi secara online. Pemerintah daerah melakukan kerjasama dengan pihak swasta untuk pengembangan pendidikan melalui akses internet dan pengelolaan administrasi online. Salah satu instansi swasta yang sering melakukan pengembangan dunia pendidikan dengan akses internet adalah Sistem Sekolah Cerdas Indonesia (SSCI) yang telah menerapkan kerjasama dengan Kota Makassar, Kota Parepare, Kabupaten Bantaeng didaerah Sulawesi Tengah. Ini merupakan angin segar untuk dunia pendidikan. Semoga daerah-daerah lain melakukan hal yang sama sehingga tidak seorang manusia indonesia pun yang tertinggal dalam dunia Teknologi Informasi.

Internet sebagai media dalam proses pendidikan diprediksi akan menjadi trend model pendidikan abad 21. Media pendidikan dengan masukan teknologi pendidikan dipandang sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi proses pembelajaran, karena mampu memiliki nilai tambah.

1. 2. Permasalahan

Pada makalah ini permasalahan yang dibahas adalah bagaimana internet dapat menjadi media dalam proses pendidikan?

1. 3. Tujuan

Tujuan makalah ini adalah untuk menggali lebih jauh mengenai internet sebagai media dalam proses pendidikan.

2. PEMBAHASAN

2. 1. Definisi Internet

Internet adalah sebuah jaringan komputer global, yang terdiri dari jutaan komputer yang saling berhubungan dengan menggunakan protokol yang sama untuk berbagi informasi secara bersama. (Supriyanto, 2005). Menurut Brace ( 1997), internet adalah jaringan global yg menghubungkan berjuta jaringan komputer (LAN) dan komputer pribadi, yang memungkinkan setiap komputer terhubung shg bisa melakukan komunikasi satu sama lain.

2. 2. Definisi Media Dalam Proses Pendidikan

Menurut Haryoso (2002), media adalah segala bentuk yang dimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. Segala jenis dan bentuk sumber/ bahan yang digunakan dalam bidang pendidikan untuk membantu dalam variasi proses pendidikan.

Media dalam proses pendidikan adalah media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran (Ikhsan, 2007). Internet sebagai media dalam proses pendidikan merupakan salah satu kemudahan modern yang disediakan oleh media pendidikan, karena memiliki layanan yang tepat untuk menunjang proses pendidikan.

2. 4. Komponen dan Fungsi Layanan Internet

Menurut Supriyanto (2005), internet terdiri dari berbagai layanan yang dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, diantaranya :

WWW (World Wide Web)

Layanan WWW (World Wide Web) merupakan jenis layanan yang paling populer dikalangan pengguna internet. WWW tidak hanya berfungsi sebagai media untuk mencari informasi, tetapi Web sudah banyak digunakan secara komersial oleh hampir semua perusahaan di seluruh dunia untuk mengiklankan usaha mereka.

E-Mail

E-Mail merupakan komponen utama yang paling banyak digunakan dalam komunikasi informasi saat ini, bukan saja di Internet tapi juga jaringan lain di luar internet. Format pernulisan alamat e-mail adalah username@hostname.

FTP (File Transfer Protocol)

FTP adalah suatu aplikasi program yang merealisasikan konsep klien-server antarhost di Internet atau semua host yang memakai TCP (Transmition Control Protocol) sebagai transport protokolnya. FTP menyajikan hubungan yang interaktif antara client dan server.

Telnet

Telnet adalah suatu aplikasi program komunikasi interaktif dua arah berbasiskan protokol TCP/ IP yang digunakan untuk emulsi terminal ke remote komputer dari lokal komputer atau terminal server dan dapat menikmati fungsi yang sama dengan terminal yang dihubungkan langsung ke komputer tersebut.

UseNet

UseNet atau NetNews adalah suatu jaringan komputer berbasiskan konsep client-server yang berfungsi seperti forum diskusi elektronik internasional tentang berbagai macam hal.

Shell

Shell adalah suatu jenis layanan yang menggunakan perintah-perintah dalam sistem operasi Unix, seperti finger, who, what, talk, ping, dan mail.

Gopher

Gopher adalah komponen internet yang digunakan untuk mencari dan mengambil informasi berdasarkan konsep klien-server. Informasi tersebut berupa data teks atau biner, gambar, maupun suara.

IRC (Internet Relay Chat)

IRC adalah suatu program klien-server yang berfungsi seperti perintah talk di Unix. Bedanya, jumlah pemakai IRC yang berkomunikasi dapat lebih dari dua orang pada saat yang bersamaan.

Secara umum, fungsi layanan internet adalah :

1) Media melakukan transfer file

2) Sarana mengirim surat (e-mail)

3) Pusat pembelajaran dan pendidikan

4) Sarana penjualan atau pemasaran

5) Melakukan mailing list, newsgroup dan konferensi

6) Chatting

7) Mesin Pencari (Search Engine)

8) Mengirim SMS ke telepon seluler

9) Sarana Entertainment dan permainan

2. 5. Aplikasi Internet Sebagai Media Dalam Proses Pendidikan

Salah satu fungsi layanan internet adalah sebagai media dalam proses pendidikan. Aplikasi internet sebagai media dalam proses pendidikan dapat dilaksanakan melalui banyak cara diantaranya adalah sebagai berikut.

a. E-Learning

E- Learning atau pembelajaran melalui online adalah pembelajaran yang pelaksanaanya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelit atau komputer. Seperti Kursus atau pendidikan dengan media pembelajaran jarak jauh (distance learning) dan cyber classroom.

b. E-Library

Merupakan perpustakaan online yang berisikan 800 milyar informasi tentang ilmu pengetahuan dll.

  1. Virtual University

Merupakan aplikasi dari proses pendidikan jarak jauh, dimana virtual university merupakan salah satu kemudahan yang diberikan layanan internet bagi pembelajar yang mengalami kesulitan dalam hal waktu tatap muka langsung, dan tentunya dalam prosesnya tidak mengurangi kualitas dari pendidikan tersebut.

  1. EdukasiNet

Merupakan situs pembelajaran berbasis internet; artikel, rancangan pengajaran, bahan ajar, proyek pendidikan, kurikulum, tutor, pusat sebaran dan penerbitan, forum diskusi, Interactive school magazine, video teleconference (kelompok diskusi berpusat di Global School Network, cu-seeme-schools@gsn.org) dan search engine. Bentuk-bentuk pengembangan lain internet dalam media pendidikan Lab Online (Virtual Laboratory), Data base materi yang ter-update, RealtimeWeb sharing dan diskusi

2. 6. Sistem Pembelajaran Berbasis Internet Dalam E-Learning

  1. Web Course

Merupakan penggunaan internet utk keperluan pembelajaran dimana bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian melalui internet atau tidak ada tatap muka dalam proses pembelajaran Seperti proses pendidikan jarak jauh (distance Education); virtual university.

2. Web Centric Course

Berbeda dengan Web Course, Web Centric Course lebih menekankan pembelajaran dimana bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan melalui internet. Ujian, dan sebagian konsultasi, diskusi & latihan secara tatap muka persentase tatap muka yang dilakukan dalam proses pembelajaran lebih kecil. Seperti university off campus.

3. Web Enhanced Course

Merupakan penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran dimana internet hanya untuk mendukung kegiatan pembelajaran secara tatap muka atau persentase tatap muka yang dilakukan dalam proses pembelajaran lebih besar.

2. 7. Pola Pemanfaatan Edukasinet

Pada dasarnya situs EdukasiNet dapat dimanfaatkan oleh siapa saja dan dengan cara yang sangat bervariasi dan fleksibel, tergantung kepada situasi dan kondisi sekolah dan guru yang bersangkutan. Namun demikian, untuk membantu para guru dalam pemanfaatan situs ini, beberapa bentuk pola pemanfaatan berikut dapat dilakukan.

  1. Pola pemanfaatan di Lab Komputer

Bagi sekolah yang telah memiliki fasilitas laboratorium komputer yang tersambung ke internet, dapat memanfaatkan situs ini di lab. Situs ini dapat diakses secara bersama-sama dalam bentuk klasikal ataupun individual di lab dengan bimbingan guru.

  1. Pola pemanfaatan di Kelas

Apabila sekolah belum memiliki lab komputer, namun mempunyai sebuah LCD proyektor dan sebuah komputer yang tersambung ke internet, maka pemanfaatan situs ini dapat dilakukan dengan cara presentasi di depan kelas. Bahan belajar yang ada pada edukasi.net akan menjadi bahan pengayaan proses pembelajaran tatap muka di kelas, sesuai dengan topik yang dibahas pada saat itu.

  1. Pola penugasan

Untuk sekolah yang belum memiliki sambungan internet, dapat memanfaatkan situs ini dengan pola penugasan. Siswa dapat mengakses internet pada tempat-tempat yang menyediakan jasa layanan internet, misalnya warnet, di rumah, ataupun tempat lainnya.

  1. Pola pemanfaatan individual

Di luar itu semua siswa di beri kebebasan untuk memanfaatkan dan mengeksplor seluruh materi yang ada pada EdukasiNet, baik yang berupa bahan belajar, pengetahuan populer dan fasilitas komunikasi secara individual. Pemanfaatannya bisa dilakukan di rumah, bagi siswa yang memiliki komputer yang tersambung ke internet atau dilakukan di Warnet.

2. 8. Hambatan Dan Solusi Penerapan Internet Sebagai Media Dalam Proses Pendidikan

2.8.1. Permasalahan Internet Untuk Pendidikan

Penerapan internet dalam dunia pendidikan di Indonesia masih menemui banyak kendala, baik dari segi fasilitas maupun ketersedian sumber saya manusia serta ketersediaan sumber informasi yang dibuat oleh anak bangsa. Beberapa permasalahan yang kita hadapi adalah:

1. Akses Internet masih mahal

Meskipun sudah tersedia, akses ke Internet sangat mahal sehingga masih sangat sulit dijangkau oleh semua kalangan terutama insan pendidikan. Namun hal ini diharapkan akan menjadi lebih murah di masa yang akan datang. Diharapkan akselerasi penurunan harga menjadi fokus utama Pemerintah. Mekanisme lain adalah adanya subsidi dari pemerintah untuk institusi pendidikan. Saat ini sudah diprogramkan oleh pemerintah dalam bentuk JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional) yang kabarnya akan didistribusikan dan dapat menjangkau semua sekolah. Ini tentu saja tidak mudah tetapi dilakukan secara bertahap.

2. Infrastruktur jaringan internet masih kurang atau akses Internet sulit diperoleh.

Salah satu solusi untuk layanan Internet adalah tersedianya warung internet (warnet) yang menyediakan jasa layanan internet. Tetapi keberadaan warnet pun tidak merata di seluruh Indonesia yang terfokus pada daerah perkotaan saja. Sementara di daerah-daerah, akses internet masih merupakan sebuah masalah karena fasilitas warnet masih terbatas bahkan masih ada daerah yang tidak memiliki warnet. Kondisi ini diperparah dengan belum terjangkaunya seluruh daerah oleh jaringan telpon yang bisa digunakan untuk mengakses internet.

3. Kurangnya penguasaan bahasa Inggris

Internet didominasi oleh bahasa Inggris termasuk informasi-informasi yang kita butuhkan dalam dunia pendidikan terutama sumber informasi yang akan digunakan dalam pembelajaran. Kondisi inilah yang menjadi penghambat akses informasi melalui internet karena dibutuhkan penguasaan bahasa inggris yang baik, sementara kita sadari bahwa masyarakat Indonesia yang menguasai bahasa global ini masih sangat terbatas atau kalau tidak mau dikatakan langka.

4. Tenaga Kependidikan Belum Siap

Dasar untuk pengoperasian layanan internet adalah keterampilan komputer. Hal ini menjadi sebuah permasalahan yang sangat mendasar karena masih tenaga kependidikan yang belum mahir mengoperasikan komputer, sehingga sangat sulit untuk menggunakan layanan internet. Hal ini bisa diatasi dengan menggalakkan pelatihan untuk pengoperasian komputer dan internet.

5. Masyarakat masih belum bisa menerima sepenuhnya hal-hal baru secara langsung dan kurangnya dukungan pemerintah.

2.8.2. Solusi Permasalahan Internet Untuk Pendidikan

Dari beberapa permasalahan internet untuk pendidikan tersebut, maka berikut ini merupakan beberapa upaya untuk solusi bagi permasalaha tersebut.

1. Peningkatan penyebaran jaringan, bandwith dan fasilitas internet yang memadai oleh server-server dan penyedia layanan internet

2. Memberikan semacam sosialisasi bahwa penggunaan internet itu tidak mahal, tergantung kepentingan kita. Coba kita bayangkan berapa banyaknya subsidi pemerintah untuk pengembangan fisik pendidikan (buku-buku, alat-alat, dan gedung sekolah). Pasti lebih banyak daripada set up internet.

3. Pemberian pengetahuan dan bimbingan kepada tenaga pendidik agar bisa mengoperasikan internet dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa suatu hal tidak akan menjadi lebih berkualitas apabila kita tidak melakukan pembaharuan lebih dahulu,terutama pendidikan. Dan bagi pemerintah perlu ditunjukkan hasil dari pembelajaran dengan dan tanpa internet, sehingga pemerintah bisa menentukan pilihannya.

Dari pengaplikasian dan pengembangan internet di atas serta penyelesaian terhadap hambatan-hambatan yang ada, maka akan menghasilkan manfaat-manfaat dari pengembangan internet sebagai berikut:

1. Proses belajar mengajar menjadi lebih akurat

2. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif (dengan virtual laboratory)

3. Pendidikan dapat berlangsung tanpa terbatas oleh waktu dan tempat

4. Materi yang diperoleh memiliki kualitas yang memadai (up to date)

5. Proses pendistribusian materi dapat terjadi dengan mudah dan cepat

3. PENUTUP

3. 1. Kesimpulan

Internet adalah kemudahan modern dalam media pendidikan, karena memiliki layanan yang tepat untuk menunjang proses pendidikan.

4. DAFTAR PUSTAKA

Prawiradilaga Salma, 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Kencana.

Supriyanto Aji, 2005. Pengantar Teknologi dan Informasi. Jakarta : Penerbit Salemba Infotek.

www.e-learningGuru.com

www. Rengganis_spd_sh@yahoo.com

www.teknologipendidikan.wordpress.com